Kali ini ditingkat akhir dari D3
lanjut jurusan Sistem Informasi saya mendapat mata kuliah Ilmu Budaya Dasar,
dan materi kali ini sangat berkesan karena akan menyangkut dalam perkembangan
kehidupan antar individu dengan sosial kemasyarakatan berikut pembahasannya;
A. Ilmu Sosial Dasar Sebagai Mata Kuliah Dasar Umum
1.
Pengertian, Tujuan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
a)
Pengertian Ilmu Sosial Dasar
Ilmu
Sosial Dasar yaitu suatu ilmu yang mengkaji masalah-masalah sosial yang berada
di tengah masyarakat dewasa ini dengan menggunakan teori (berdasarkan fakta,
konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang keahlian dalam ilmu
pengetahuan sosial agar manusia khsusnya mahasiswa kita hidup di dunia ini
tidaklah sendiri dan tidak boleh berperilaku seenaknya.
b)
Tujuan Ilmu Sosial Dasar
Dalam
Ilmu Sosial Dasar terdapat beberapa tujuan, yaitu :
-
Mahasiswa menyadari adanya konflik sosial yang ada di sekitar kita.
-
Mahasiswa bisa peka dan tanggap terhadap konflik sosial yang ada.
-
Mahasiswa menyadari bahwa setiap konflik sosial selalu ada penyelesaian.
Pemberian
mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap konflik yang
ada di sekitar kita dan mempelajarinya agar kita lebih memahami apa yang ada di
sekitar kita, agar mahasiswa tidak berbuat seenaknya dalam lingkungan sekitar
yang merugikan masyarakat, dan agar mahasiswa selalu menjadi panutan dalam
masyarakat.
c)
Tiga Kelompok Ilmu Pengetahuan
1)
Ilmu pengetahuan alamiah yaitu suatu ilmu yang bertujuan untuk
mempelajari alam semesta dari yang terbesar sampai yang terkecil dengan
berbagai analisis dari hukum atau rumus yang ditemukan. Dari analisa inilah
akan dibuat prediksi.
2)
Ilmu pengetahuan sosial yaitu suatu ilmu yang mempelajari kehidupan
sosial dalam sebuah masyarakat dan konfliknya.
3)
Ilmu pengetahuan budaya yaitu ilmu yang mempelajari suatu budaya masyarakat
yang berkembang saat ini dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat.
2.
Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu
sosial dasar dan ilmu pengetahuan sosial mempunyai hubungan yang kuat satu sama
lain,tapi juga mempunyai persamaan dan perbedaan satu sama lain.
a) Perbedaan Ilmu Sosial Dasar dan
Ilmu Pengetahuan Sosial
- Ilmu sosial dasar
diberikan pada mahasiswa.
-
Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal.
- Ilmu sosial dasar
diarahkan kepada pembentukan sikap.
b) Persamaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu
Pengetahuan Sosial
-
Sebagai salah satu pembelajaran untuk mahasiswa.
-
Bukan ilmu yang muncul sendiri.
-
Mempunyai konflik sosial dan pemecahanya.
B. Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
1.
Pertumbuhan Penduduk
a) Menuliskan Perkembangan Penduduk
Dunia Dalam Tabel dari Tahun 2009 – 2014
b) Faktor Demografi yang Mempengaruhi
Perkembangan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong
pertumbuhan aspek-aspek
kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik,
kebudayaan, dan sebagainya.
Dengan begitu, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup
menjadi lebih kompleks.
Secara umum ada tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk,
di antaranya sebagai berikut :
1) Kelahiran (fertilitas) adalah
istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak
yang dilahirkan hidup, atau dalam
pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang
nyata dari fekunditas seorang wanita.
Berikut ini penjelasan mengenai pengukuran fertilitas :
a. Pengukuran fasilitas
tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk pada
tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran
fertilitas tahunan adalah :
- Tingkat
fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada
satu tahun tertentu
tiap 1000 penduduk.
- Tingkat
fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup
per-1000 wanita
usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
- Tingkat fertilitas
menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan
tingkat fertilitas
perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
- Tingkat
ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility
rates) adalah
perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita
pada umur dan tahun
tertentu.
b. Pengukuran fertilitas komulatif adalah
pengukuran jumlah rata-rata anak yang
dilahirkan oleh seorang perempuan hingga
mengakhiri batas usia suburnya.
Adapun ukurannya adalah :
- Tingkat
fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan
jumlah tiap 1000 penduduk yang
hidup hingga akhir masa reproduksinya
dengan catatan tidak ada
seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri
masa reproduksinya dan tingkat
fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode
waktu tertentu.
- Gross
reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000
perempuan sepanjang masa
reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang
perempuan yang meninggal
sebelum mengakhiri masa produksinya.
2) Kematian
(mortalitas) adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang
spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan
pada jumlah
satuan kematian per 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata
mortalitas sebesar 9,5 berarti
pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3) Perpindahan
(migrasi) adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi
untuk mencari
sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan
yang mungkin
terjadi karena datangnya musim dingin atau karena over populasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya fertalitas penduduk :
a. Faktor
demografi, antara lain adalah :
- Struktur umur.
- Struktur perkawinan.
- Umur kawin pertama.
- Paritas.
- Disrupsi perkawinan.
- Proporsi yang kawin
b. Faktor non
demografi, antara lain adalah :
- Keadaan ekonomi
penduduk.
- Perbaikan status
perempuan.
-
Tingkat pendidikan.
- Urbanisasi dan
industrialisasi.
c)
Rumus Tingkat
Kematian Kasar dan Khusus
Rumus Tingkat Kematian Kasar
Angka Kematian Kasar adalah angka yang
menunjukkan banyaknya kematian per 1000
penduduk pada pertengahan tahun
tertentu (Data Statistik Indonesia-Angka Kematian
Kasar Rumus), di suatu wilayah
tertentu. Ada pun rumusnya sebagai berikut :
Rumus : CDR = D/P x K
Dimana :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian
Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun
tertentu.
P = Jumlah penduduk pada pertengahan
tahun tertentu.
K = Bilangan konstan 1000.
Umumnya data tersedia adalah ”jumlah
penduduk pada satu tahun tertentu” maka jumlah
dapat sebagai pembagi. Kalau ada
jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan,
maka rata-rata kedua data tersebut
dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.
Rumus Tingkat Kematian Khusus
Angka kematian khusus (Age Specific
Death Rate/ASDR) yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kematian setiap
1.000 penduduk pada golongan umur tertentu
dalam waktu satu tahun. Rumusnya
adalah jumlah kematian pada umur tertentu dibagi
dengan jumlah penduduk umur tertentu
pada pertengahan tahun dan dikalikan dengan
konstanta yang biasanya bernilai 1000.
Rumus : ASDRx = Dx/Px x 1000
Dimana :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur
tertentu (x).
Dx = Jumlah Kematian pada umur
tertentu selama satu tahun.
Px = Jumlah Penduduk pada umur
tertentu.
1000 = Konstanta (k).
d) Pengertian
Migrasi
Migrasi adalah
perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat
lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara
(migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai
perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara)
lain. Arus migrasi ini berlangsung sebagai tanggapan terhadap adanya perbedaan
pendapatan antara kota dan desa. Namun, pendapatan yang dimaksud bukanlah
pendapatan aktual, melainkan penghasilah yang diharapkan (expected income).
Kerangka skematik ini merupakan aplikasi dari model dekskripsi Todaro mengenai
migrasi. Premis dasar yang dianut dalam model ini adalah bahwa para migran
mempertimbangkan dan membandingkan pasar-pasar tenaga kerja yang tersedia bagi
mereka disektor pedesaan dan perkotaan, serta memilih salah satunya yang dapat
memaksimumkan keuntungan yang diharapkan. Besar kecilnya keuntungan yang mereka
harapkan diukur berdasarkan besar kecilnya selisih antara pendapatan riil dari
pekerjaan di kota dan di desa, angka tersebut merupakan implementasinya
terhadap peluang migran untuk mendapatkan pekerjaan dikota.
e) Macam-Macam
Migrasi
Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
Pertama,
Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
- Imigrasi adalah
masuknya penduduk ke suatu negara.
- Emigrasi adalah
keluarnya penduduk ke negara lain.
- Remigrasi
adalah kembalinya penduduk ke negara
Kedua,
Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
- Urbanisasi adalah
dari Desa ke Kota
- Transmigrasi
adalah dari Pulau ke Pulau.
- Ruralisasi adalah
dari Kota ke Desa.
- Evakuasi adalah
dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman.
f) Proses
Migrasi
Dengan
adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/penduduk pun
yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak
ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya.
Proses
migrasi pun punya cara yaitu :
- Proses migrasi ia
menetap di suatu wilayah.
- Proses migrasi hanya
sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali
lagi ke wilayah tempat
asalnya.
- Hanya sekedar
berlibur diwilayah itu.
Proses
keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau
imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau
imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik
kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan
imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.
Tahun
pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat
dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah
banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak
mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya. Semua itu terjadi
begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi kepadatan
penduduk akan terjadi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya mendata para
imigran.
g) Akibat
Migrasi
Dampak
migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau
internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah
asal maupun daerah tujuan.
1. Dampak
positif migrasi Internasional, antara lain :
a. Dampak
positif imigrasi
- Dapat
membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.
- Adanya
penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan.
- Adanya
pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
- Dapat
menambah rasa solidaritas antar bangsa.
b. Dampak
positif emigrasi
- Dapat
menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing.
- Dapat
mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang
yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya.
- Dapat
memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain.
2. Dampak
positif migrasi Nasional antara lain :
a. Dampak
postif transmigrasi
- Dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran.
- Dapat
memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi.
- Dapat
mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya.
- Dapat
meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa
sawit, karet, coklat dan lain-lain.
- Dapat
mempercepat pemerataan persebaran penduduk.
b. Dampak
positif urbanisasi
- Dapat
memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.
- Mengurangi
jumlah pengangguran di desa.
- Meningkatkan
taraf hidup penduduk desa.
- Kesempatan
membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas.
- Perekonomian
di kota semakin berkembang.
3. Dampak
negatif migrasi Internasional, antara lain :
a. Dampak
negatif Imigrasi
- Masuknya
budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
- Imigran
yang masuk ada kalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang
baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.
b. Dampak
negatif emigrasi
- Kekurangan
tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan.
- Emigran
tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
h) Tiga
Jenis Struktur Penduduk
1. Piramida Penduduk Muda adalah piramida
yang menggambarkan komposisi penduduk
dalam pertumbuhan dan
sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar
daripada jumlah
kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara-negara yang
sedang berkembang.
Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.
2. Piramida Stationer adalah piramida
yang menggambarkan keadaan penduduk
yang tetap (statis) sebab
tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu
tinggi. Piramida
penduduk yang berbentuk sistem ini terdapat pada negara-negara
yang maju seperti
Swedia, Belanda dan Skandinavia.
3. Piramida Penduduk Tua
adalah piramida yang menggambarkan adanya penurunan
tingkat kelahiran yang
sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali. Apabila
angka kelahiran jenis
kelamin pria besar, maka suatu Negara bisa kekurangan
penduduk. Negara yang
bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman,
Inggris, Belgia dan
Perancis.
i) Bentuk
Piramida Penduduk
Jenis-jenis
piramida penduduk dibedakan menjadi 3, yaitu piramida penduduk muda
(ekspansive), piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua
(konstruktif).
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Suatu
wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang
rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida
ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya
adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia,
Filipina, dan India.
2. Piramida Penduduk Stasioner
Suatu
wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah
(seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang
menurun dengan cepat dan tingkat
kematian yang rendah. Piramida ini juga
dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda
lebih sedikit dibanding kelompok umur
tua. Contohnya adalah negara-negara yang
sudah maju, misalnya Amerika Serikat.
2) Kebudayaan
& Kepribadian
a. Pertumbuhan
dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
- Zaman Batu Tua
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam. Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah
Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab (India), tapi kapak genggam semacam
ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para
ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum
berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan,
menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung
Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai
ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Kapak-kapak
tersebut diasah sampai mengkilap dan diikat pada tangkai kayu dengan
menggunakan rotan. Sebagai tambahan seiring persebaran kapak batu tersebut
tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia yang merupakan induk dari bahasa dari
bangsa-bangsa di sekitar Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Karena
perkembangannya muncul bahasa melayu yang nantinya di negara Indonesia
berkembang menjadi bahasa Indonesia.
- Zaman Batu
Muda
Pada
zaman batu muda memiliki ciri-ciri seperti : mulai menetap dan membuat rumah,
membentuk kelompok masyarakat desa, bertani, dan berternak untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan
Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat
dari bahan perunggu.
Hal
yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang jelas
bahwa Indonesia sebelum memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang
tinggi derajatnya dan penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia
selanjutnya.
b. Kebudayaan
Hindu, Bhuda dan Islam
- Kebudayaan Hindu
& Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar
abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha
dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme, sebab budhisme
tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Walaupun demikian, kedua
agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara
damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan
karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni
pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief
yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur
diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago,
Singosari, dan lain-lain.
Beberapa
pendapat/hipotesa yaitu antara lain :
Hipotesis
Ksatria, diutarakan oleh Prof. Dr. Ir. J. L. Moens berpendapat bahwa yang
membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit,
karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit
yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga
mendirikan kerajaan di Indonesia.
Hipotesis
Waisya, diutarakan oleh Dr. N. J. Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke
Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia,
bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
Hipotesis
Brahmana, diutarakan oleh J. C. Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke
Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak
mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut
diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang
untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.
- Kebudayaan
Islam
Abad
ke 15 dan 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada
abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa. Melainkan dengan cara baik-baik, di samping itu disebabkan sikap
toleransi yang dimiliki bangsa kita.
Abad
ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut, berkembanglah negara-negara
pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan Majapahit yang berpusat
pemerintahan di pedalaman. Negara-negara yang dimaksud adalah Negara Malaka di
Semenanjung Malaka, Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat,
Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan .
Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh
pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya
telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh
oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam
kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten,
Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisir Kalimantan.
Agama
Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut
sebagian terbesar penduduk Indonesia. Kebudayaan Islam memberi saham yang besar
bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian Bangsa Indonesia.
C. Individu keluarga dan masyarakat
I
Pertumbuhan individu
a.
Pengertian individu
Individu dalam arti orang awam
berarti sendiri, sedangkan dalam arti sosiologi individu adalah manusia yang
hidup berdiri sendiri, dan dalam arti harfiah individu berasal dari kata
latin”Individuum”yang artinya tak terbagi. kata individu merupakan sebutan
untuk suatu hal yang paling kecil dan terbatas yang terdapat didalamnya yaitu;
1. Raga merupakan suatu bentuk tubuh manusia yang khas, yang
membedakan antara satu
manusia dengan manusia lainnya
2. Rasa merupakan perasaan manusia dalam menanggapi objek-objek yang
ada dalam alam
semesta, seperti keindahan, bau
suatu benda, rasa, kasar atau lembut, dan sebagainya.
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelebihan atau kelengkapan manusia
untuk
mengembangkan diri, menanggapi
suatu masalah dan mencari solusi untuk masalah
tersebut.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan suatu interaksi sosial antar
manusia, dimana dalam
interaksi tersebut,
mereka hidup secara berdampingan secara rukun dan damai.
individu adalah seorang manusia
yang tidak hanya memiliki peranan khas dalam
lingkungannya, melainkan juga
memiliki kepribadian serta tingkah laku dirinya.
terdapat 3 sapek yang melekat
dalam persepsi terhadap individu, yaitu aspek organi
jasmani, aspek psikis rohani, dan aspek-aspek
sosial.
b.
Pengertian
pertumbuhan
Makna dari pertumbuhan berbeda
dengan makna dari perkembangan. namun kedua proses tersebut selalu berjalan
seiringan. Keduanya juga merupakan proses biologis yang sulit untuk dipisahkan.
namun demikian, antara pertumbuhan dan perkembangan bisa dibedakan dengan cara
melihat perubahan ukuran yang terjadi pada makhluk hidup.
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi pertumbuhan:
# OMAN KARNMANA
Pertumbuhan merupakan proses
bertambahnya jumlahprotoplasma sel pada suatu organisme, biasanya disertai
dengan pertambahan ukuran, berat, serta jumlah sel yang bersifat tidak kembali
pada keadaan semula
# DIAH ARYULINA DKK
Pertumbuhan merupakan perubahan yang
terjadi pada makhluk hidup yang meliputi pertambahan ukuran tubuh
# WONG, 2000
Pertumbuhan merupakan bertambahnya
jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif
dapat diukur.
# WISMOADY WAHONO
Pertumbuhan adalah proses yang
mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman, dan
sekaligus pertambahan dalam arti integrasi, saling keterhubungan dan kompleksitas
# FIKTOR FERDINAND P. & MOEKTI
ARIWIBOWO
Pertumbuhan adalah pertambahan
ukuran volume, massa, tinggi, atau ukuran lainnya yang dapat dinyatakan dalam
bilangan atau secara kuantitatif
# TIM BIOLOGI
Pertumbuhan adalah proses penambahan
volume tubuh makhluk hidup yang sifatnya tidak bisa kembali ke keadaan semula.
Penambahan disebabkan adanya penambahan jumlah dan volume sel, karena adanya
pembelahan mitosis dan pembesaran sel
# MIKRAJUDDI, DKK
Pertumbuhan adalah peristiwa
perubahan biologis yang terjadi pada mahluk hidup berupa perubahan ukuran
yang bersifat ireversible
# MOKHAMAD ISMA'IL
Pertumbuhan adalah peningkatan
ukuran (volume, massa, tinggi, dan panjang) yang prosesnya tidak dapat balik
yang dihasilkan dari pembelahan sel dan pembesaran sel
c.
Faktor
yang memperngaruhi pertumbuhan individu
Individu
tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar
belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya
untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang
sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Manusia sebagai individu
salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya
untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat
membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung
pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan
pribadi. Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya
terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu
pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan
hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia. Berikut factor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan individu;
- Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti
memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan, kaki dan lainya. Hal
ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku.
Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak
semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
2.
Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik
akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan
antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap
individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak
adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu
keadaan yang tidak baik pula.
3.
Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat
mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang
ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki
kepribadian yang sama juga.
II
Hubungan individu, keluarga, dan masyarakat
a.
Makna individu
Individu adalah sebutan yang
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas, bukan berarti manusia
tidak terbagi melaikan suatu kesatuan yang terbatas menjadi seorang manusia.
Individu merupakan tiap manusia memiliki kesatuan serta keterbatasan yang
berbeda satu dengan yang lainnya, batasan inilah yang membedakan setiap
individu. Manusia juga mempunyai kepribadian serta pola dan tingkah laku
spesifik dari dalam diriya, ada 3 kemungkinan menyimpang dari norma kolektif
kehilangan individualis atau takluk terhadap kolektif. kepribdian manusia adalah organisasi dinamis daripada
sistem-sistem psyco-physik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya
yang unik (khas) dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Untuk menjadi
individu yang ”mandiri” harus melalui proses. Proses yang dilaluinya adalah
proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama.
Karakter yang khas itu terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap dan
akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi : etika, estetika, dan moral
agama
b.
Makna keluarga
Keluarga adalah kelompok primer yang sangat
penting dalam masyarakat.keluarga adalah sebuah grup yang terbentuk dari
laki laki dan wanita. Jadi keluarga bentuk yang murni merupakan kesatuan sosial
ini mempunyai sifat sifat social yang sama.
c.
Makna masyarakat
Makna masyarakat seperti halnyadengan
definisi sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi definisi
tentang masyarakat yang tidak sedikit. Definisi adalah sekedar alat singkat
untuk membatasi batasan batasanmengenai persoalan atau pengertian ditinjau dari
analisa.
d.
2 jenis golongan masyarakat
1.
Multikulturalisme dan Kesederajatan
Multikulturalisme adalah
sebuah ideologi yang menekankan pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan
perbedaan kebudayaan. Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah para
pendukung kebudayaan, baik secara individual maupun secara kelompok, dan
terutama ditujukan terhadap golongan sosial askriptif yaitu sukubangsa (dan
ras), gender, dan umur. Ideologi multikulturalisme ini secara bergandengan
tangan saling mendukung dengan proses-proses demokratisasi, yang pada dasarnya adalah kesederajatan pelaku secara
individual (HAM) dalam berhadapan dengan kekuasaan dan komuniti atau masyarakat
setempat.
2. Masyarakat
Majemuk
Masyarakat majemuk terbentuk dari dipersatukannya
masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional, yang biasanya dilakukan
secara paksa (by force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah negara.
e.
Macam-macam fungsi keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu
pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau
oleh keluarga itu.
Ada juga beberapa fungsi yang dapat dijalankan setiap
keluarga agar bisa terbentuk keluarga yang harmonis. Fungsi tersebut,
diantaranya:
Fungsi
Pendidikan : Orangtua sebagai anggota keluarga
berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke
jenjang yang tinggi.
Fungsi
Religius :
keluarga juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada
ana-anak sejak mereka masih kecil.
Fungsi
Ekonomi : Fungsi ekonomi ini harus
dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga wajib untuk
bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga
Fungsi
Sosialiasasi : Keluarga mempersiapakan anak
untuk menjadi masyarakat yang baik,sebagai makhluk social.
Fungsi
Perlindungan : Dalam hal ini setiap anggota
keluarga wajib memberikan perlindungan kepada anggota keluarga yang lain
Fungsi
Biologis : fungsi ini dijalankan untuk
meneruskan keturunan
f.
Hubungan Individu keluarga dan
masyarakat
Manusia adalah sebagai makhluk
individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh
karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan
jasmani maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat
berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan
saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat. Keluarga dengan
berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu
mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam
mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Masyarakat
adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk
kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama.
III Urbanisasi
a.
Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi merupakan persentase
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke
kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya
Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang
bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti
perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap. Untuk
mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya
harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media
massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
b.
Proses terjadinya Urbanisasi
Pertama, pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin
meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini
berkaitan dengan kenyataan bahwa meningkatnya penduduk daerah perkotaan akan
berkaitan erat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara. Data
memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat perekonomian yang
lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, dan
sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat urbanisasi di
atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang sekarang ini. Tingkat
urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai dengan 40 persen saja.
Kedua, terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan, atau tidak
terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada penduduk itu sendiri.
Ukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal dengan
ukuran primacy rate, yang kurang lebih diartikan sebagai kekuatan daya tarik
kota terbesar pada suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya.
Makin besar tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam proses
urbanisasi. Sayangnya data mutahir mengenai primacy rate di Indonesia tidak
tersedia.
Sumber: