SAAT ini batik telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Sejak euforia masyarakat negeri ini ingin agar warisan agung nusantara tidak diakui oleh bangsa asing, banyak orang yang kembali memakai baju batik.Selain dari pakaian accesoris pun dijadikan batik entah dari Teknologi pun dibuat dengan motif batik.
Namun tahukah anda, ternyata ada banyak tokoh dan artis yang sejak lama menyukai batik dan menjadi kolektor barang itu karena merupakan benda bersejarah bagi dia.
Setidaknya itu yang terungkap dalam pameran batik Pasaraya Tribute to Batik, di mana sejumlah tokoh dan artis turut memamerkan batik-batik mereka.
Setidaknya ada sekitar 15 tokoh dan artis yang memamerkan koleksi mereka dan memberikan saat-saat bersejarah bagi dirinya saat mengenakan kain atau pakaian batik tersebut. Salah satu di antaranya adalah dua kain batik milik Dian Sastrowardoyo yang memamerkan dua lembar kain batik.
Satu kain adalah batik Yogya bermotif gajah aribirowo, batik yang diberikan oleh sang mertua tersebut dikenakan saat midodareni atau acara adat jawa sebelum menikah. Bila biasanya batik Yogya dipenuhi dengan warna yang monoton, kali ini warnanya didisain lebih ceria dan Dian sendiri menyukai batik tersebut karena dianggap lebih modern.
Sementara kain batik satunya lagi adalah batik Solo dengan motif babon angrem (ayam mengeram). Batik ini dipakai saat Dian sedang mitoni (hamil tujuh bulan) dan biasanya digunakan oleh wanita hamil atau yang sedang merencanakan punya anak, karena falsafah babon angrem adalah doa agar segera memiliki anak.
Ada lagi koleksi mantan Deputi Senior Gubernur BI Miranda Gultom yang juga memamerkan dua kain batiknya yang bersejarah. Keduanya adalah batik pekalongan.
Batik yang satu bermotif buketan buatan tahun 1970-an. Batik ini sangat bersejarah bagi Miranda karena pemberian dari sang ibunda dan dipakai pada saat wisuda sarjana ekonomi di Universitas Indonesia.
Sementara batik pagi-sore, yang biasa dipakai oleh masyarakat peranakan Tionghoa di Pekalongan bermotif bunga sakura, cherry, krisan dengan warna yang sangat cerah seperti kuning, turqoise, pink dan merah. Batik ini adalah pemberian dari orang yang dicintai Miranda.
Ada pula batik kain panjang dengan nama dodot ukel-ukel koleksi Etty Setiawan Djody. Ini adalah batik kuno buatan pertengahan 1800-an saat zaman Paku Buwono X di mana pada saat itu kain ini dipakai oleh para putri keraton yang belum menikah disaat akan melakukan sungkeman kepada raja.
Sedemikian kunonya, sampai kain ini sudah rapuh dan membutuhkan penanganan khusus agar tidak cepat rusak. Koleksi yang paling unik adalah mobil batik. Adalah musisi personel grup band Padi, Piyu yang begitu menyukai batik. Saking cintanya pada batik, sang gitaris mengecat mobil mewahnya yaitu Mercedez Benz dengan motif batik. Mobil tersebut juga turut dipamerkan dalam pameran batik tersebut.
Sumber : Yahoo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar