Senin, 26 September 2011

"IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA ERA GLOBALISASI"


Pengimplementasian teknologi informasi dalam operasional perusahaan pada era globalisasi saat ini sangat mulai meningkat dan berkembang pesat adapun penerapan dalam operasional disetiap bidang perusahaan yang berjalan menggunakan teknologi informasi.berbagai cara untuk memanage setiap kinerja suatu operasional perusahaan agar dapat berkembang maju sesuai perkembangan zaman yang semakin canggih.Waktu terus bergulir zaman semakin maju setiap perusahaan selalu mengontrol perkembangan yang meluas dinegara maju dan seluruh dunia. Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini. Keempat era tersebut (Cash et.al., 1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan modern. Ahli-ahli manajemen dan organisasi seperti Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan manajemen terhadap teknologi informasi di era modern. Oleh karena itu dapat dimengerti, bahwa masih banyak perusahaan terutama di negara berkembang (dunia ketiga), yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen, organisasi, maupun teknologi informasi karena masih melekatnya faktor-faktor budaya lokal atau setempat yang mempengaruhi behavior sumber daya manusianya


Berikut Konsep Keunggulan Manajemen Informasi dalam perusahaan:
  1. Operasional prima(Operational excelent),Perusahaan yang menggunakan strategi ini berupaya mencapai biaya efisien pada setiap proses bisnis yang menghasilkan kualitas jasa dan barang sesuai konsumen
  2. Keakraban dengan konsumen(Customen intimacy),Perusahaan yang menggunakan strategi ini mempertahankan bisnis dengan menunjukan pemahaman untuk kebutuhan dan harapan pelanggan agar lebih dari kompetitor
  3. Produk atau layanan yang senantiasa inovatif dan terdepan(Product leadership)
dalam hal ini setiap perusahaan sangat menjunjung dalam Konsep Keunggulan Manajemen Informasi agar dapat lebih berkembang dalam menciptakan produk serta pelayanan yang paling canggih,paling baik dan paling inovatif.



Strategic Uses of Information Technology

Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif dan teknologi yang saat ini tergantung bagaimana mereka mengelola untuk merampingkan arus informasi antar departemen dan dunia luar.Disinilah Teknologi Informatika datang merangkum kedalam suatu perusahaan.Hal ini berkaitan dengan penerapan teknologo untuk mengotomatisasi arus informasi dalam sistem informasi oraganisasi.Kerangka kesempatan strategis memungkingkan eksekutif untuk mengidentifikasi peluang untuk penggunaan strategis TI.
TI sendiri dapat digunakan untuk mengembangkan produk baru atau proses atau untuk meningkatkan produk yang sudah ada dan proses sehingga mencapai keunggulan kompetitif di pasar atau untuk efek perbaikan yang signifikan dalam operasi internal.Pentingnya potensi alam TI bagi suatu organisasi tergantung pada intensitas proses dan informasi dari isi informasi produk.Penggunaan strategis TI dalam suatu organisasi diperlukan untuk lentur dari strategi TI dengan strategi perusahaan.


Membangun Customer Focused Bisnis

dalam membangun customer focused bisnis ada hal yang harus diperhatikan sebagai berikut keunggulan kompetitif perusahaan dengan menghilangkan empat hambatan implementasi strategi. Yakni hambatan visi (vision barrier), hambatan manajemen (management barrier), hambatan operasional (operational barrier), dan hambatan SDM (people barrier) sehingga para customer puas dengan selalu mengoptimalkan kepada kesenangan pelanggan agar pelanggan dapat lebih tertarik lagi dan dengan harga yang menjangkaui.


Value Chain & Strategic Information System

Value chain yang mempunyai arti rantai nilai sedangkan Strategic information system mempunyai arti sistem informasi strategis. Value chain(rantai nilai) merupakan Kerangka rantai nilai yang cepat membuat jalan ke garis depan manajemen berpikir sebagai alat analisis yang ampuh untuk perencanaan strategis. Konsep sederhana value stream, proses lintas fungsional yang dikembangkan selama dekade berikutnya,memiliki beberapa keberhasilan di awal 1990-an.
Konsep rantai nilai telah melampaui perusahaan individual. Hal ini dapat berlaku untuk seluruh rantai pasokan dan jaringan distribusi.Pengiriman campuran produk dan jasa kepada pelanggan akhir akan memobilisasi faktor-faktor ekonomi yang berbeda, masing-masing mengelola rantai nilai sendiri. Interaksi industri disinkronkan macam orang rantai nilai lokal menciptakan suatu rantai nilai diperpanjang, kadang-kadang global di luasnya. Porter hal ini sistem interkoneksi yang lebih besar dari rantai nilai "sistem nilai." Sebuah sistem nilai meliputi rantai nilai dari pemasok perusahaan (dan pemasok mereka semua jalan kembali), perusahaan itu sendiri, saluran perusahaan distribusi, dan pembeli perusahaan (dan mungkin diperpanjang untuk pembeli produk mereka, dan sebagainya).
Menangkap nilai yang dihasilkan sepanjang rantai adalah pendekatan baru yang diambil oleh manajemen strategi banyak.Sebagai contoh, produsen mungkin memerlukan komponen pemasok untuk pabrik perakitan yang terletak di dekatnya untuk meminimalkan biaya transportasi. Dengan memanfaatkan informasi hulu dan hilir yang mengalir sepanjang rantai nilai, perusahaan dapat mencoba untuk memotong perantara menciptakan model bisnis baru, atau dengan cara lain menciptakan perbaikan dalam sistem nilainya.
Analisis rantai nilai juga telah berhasil digunakan dalam Organisasi Pemeliharaan Pabrik Petrokimia besar untuk menunjukkan bagaimana Seleksi Kerja, Perencanaan Kerja, Penjadwalan Kerja dan Pekerjaan Eksekusi akhirnya dapat (bila dianggap sebagai elemen dari rantai) membantu mendorong pendekatan lean untuk Pemeliharaan. Nilai Pemeliharaan Pendekatan Rantai sangat sukses ketika digunakan sebagai alat untuk membantu Manajemen Perubahan seperti yang dilihat sebagai lebih user friendly dari alat proses bisnis lainnya.
Pendekatan rantai nilai juga dapat menawarkan alternatif yang berarti bagi valuate perusahaan swasta atau publik ketika ada kurangnya data publik dikenal dari persaingan langsung, dimana perusahaan subjek dibandingkan dengan, misalnya, industri hilir dikenal memiliki nuansa yang baik dari yang nilai dengan membangun korelasi yang berguna dengan perusahaan hilir.
Analisis rantai nilai juga telah bekerja di sektor pembangunan sebagai cara untuk mengidentifikasi strategi pengurangan kemiskinan dengan meningkatkan sepanjang rantai nilai. Meskipun umumnya terkait dengan perdagangan berorientasi ekspor, praktisi pembangunan telah mulai menyoroti pentingnya mengembangkan dan nasional. intra-regional rantai di samping yang internasional.Strategic information system(sistem informasi strategis)atau sering disingkat (SIS) adalah sistem yang membantuperusahaan mengubah atau mengubah strategi bisnis mereka dan/ atau struktur. Hal ini biasanya digunakan untuk merampingkan dan mempercepat waktu reaksi terhadap perubahan lingkungandan bantuan dalam mencapai keunggulan kompetitif.
Fitur utama dari Sistem Informasi Strategis adalah sebagai berikut:

  1. Keputusan mendukung sistem yang memungkinkan untuk mengembangkan pendekatan strategis untuk menyelaraskanSistem Informasi (IS) atau Teknologi Informasi (TI) dengan strategibisnis organisasi
  2. solusi perencanaan sumber daya perusahaan Terutama yang mengintegrasikan / link bisnis proses untuk memenuhi tujuanperusahaan untuk optimalisasi sumber daya perusahaan
  3. sistem database dengan "data mining" kemampuan untuk membuat penggunaan terbaik dari informasi perusahaan tersedia untuk pemasaran, promosi produksi, dan inovasi. Sistem SIS jugamemfasilitasi identifikasi strategi pengumpulan data untuk membantu mengoptimalkan peluang basis data pemasaran.
  4. Para Sistem informasi real-time yang berniat untukmempertahankan respon yang cepat-dan indikator kualitas


Re-engineering Bussiness Process

Re-engineering ("rekayasa ulang") adalah dasar dari perkembangan-perkembangan manajemen yang muncul belakangan ini. Tim lintas-fungsional (Cross-functional team), contohnya, telah banyak dikenal karena perannya dalam perancangan ulang tugas-tugas fungsional yang terpisah menjadi proses-proses lintas-fungsional yang lengkap.

Dalam kerangka kerja untuk penaksiran dasar terhadap misi dan tujuan, perancangan ulang memfokuskan kepada proses bisnis organisasi – langkah-langkah dan prosedur yang mengendalikan bagaimana sumber daya digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar yang khusus. Proses bisnis dapat disusun kembali menjadi aktivitas-aktivitas spesifik, diukur, dimodelkan dan diperbaiki. Dapat pula dirancang ulang secara keseluruhan atau dieliminasi sekaligus. Perancangan ulang mengidentifikasikan, menganalisa, dan merancang ulang proses inti bisnis organisasi dengan tujuan untuk mencapai hasil maksimal dalam ukuran kinerja kritis seperti biaya, kualitas, jasa dan kecepatan.

Perancangan ulang membagi-bagi proses bisnis menjadi sub-sub proses dan tugas yang dilaksanakan oleh beberapa area fungsional terspesialisasi dalam organisasi. Seringkali tidak seorang pun yang bertanggung jawab atas kinerja keseluruhan proses. Perancangan ulang memaksimalkan kinerja subproses yang akan menghasilkan beberapa keuntungan, namun tidak menjanjikan peningkatan yang dramatis jika prosesnya sendiri tidak efisien dan tertinggal.

Untuk alasan itu, perancangan ulang memfokuskan pada merancang kembali proses secara keseluruhan untuk mencapai keuntungan maksimal bagi organisasi dan pelanggan. Hal ini berbeda dengan proses yang memfokuskan pada peningkatan fungsional atau incremental saja.

Menciptakan Virtual Company

Virtual company Adalah suatu perusahaan yang menggunakan TI untuk menghubungkan orang-orang, asset, dan pemikiran-pemikiran dari berbagai patner bisnis  tanpa batas ruang dan waktu dalam rangka mengeksploitasi kesempatan bisnis
Adapun Karakteristik Virtual company sebagai berikut:
  1. Adaptability 
  2. Opportunism 
  3. Excellence 
  4. Technology 
  5. Borderless 
  6. Trust-Based
dalam proses menciptakan virtual company ini memonitoring kinerja pegawai lebih diutamakan agar dapat berjalan dengan sesuai yang ditentukan karena menyangkut keseluruhan operasional perusahaan.jadi pegawai diharuskan memahami tugas yang diperintahkan dalam menjalankan suatu projek perusahaan.

Membangun Knowledge Creating Company

Pada era knowledge-based economy scat ini, knowledge sebagai intellectual capital perusahaan merupakan faktor strategis perusahaan menghadapi kompetisi global. Knowledge creation adalah proses inti dari inisiatif knowledge management, yang secara khusus mempunyai dampak untuk menghasilkan new knowledge agar dapat menciptakan inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan corporate performance.Membangun organizational knowledge creationsebagai leading telecommunication company dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat dalam kompetisi dan market, teknologi dan regulasi. dari proses kinerja ini akan mengusulkan konsep model organizational knowledge creation dan mengidentifikasi kapabilitas organisasi untuk memenuhi enabling organizational knowledge creation.dan hal ini juga akan menganalisa sumber daya teknologi, culture, dan beberapa variable lainnya Serta hambatan-yang akan terjadi dalam membangun organizational knowledge creation

Sekian artikel saya mengenai IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA ERA GLOBALISASI mungkin banyak salah dalam penulisan saya mohon dimaafkan Terimakasih

Sumber : Wikipedia
             Google

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar